Sobekan Tiket Manahan


Rabu, 25 Mei 2011, tepat dua hari sebelum 5 tahun Bantul digoyang Gempa, laga Final Liga Tiphone di gelar. Liga Utama Indonesia, setelah sebelumnya, Minggu, 22 Mei 2011 Persiba telah lolos ke Liga Super Indonesia dengan mengalahkan Persidafon. Di Manahan Solo Pertandingan semifinal dan Final digelar. Ramai dan meriah ketika PERSIBA bertanding. Hampir Penuh merah Stadion Manahan Solo oleh Paserbumi, baik pada laga semifinal maupun final. Sebuah Gol dari tanto cukuplah menghantar kemenangan bagi PERSIBA merebut tropi juara Liga Utama PSSI yagn baru saja kisruh akibat gagalnya konggres yang digelar di Jakarta. Agum Gumelar yang menyerahkan tropi Liga Utama, bukan Ketua PSSI tepapi ketua Komisi Normalisasi PSSI. tapi tak jadi mengapa cukuplah menjadi pengalaman yang pait bagi PSSI yagn gagal lagi dalam konggres memilih Ketua Umum, akibat dari ketidakmampuannya mengendalikan diri di sidang pemilihan ketua  umum. ah sudahlah tak usah ambil pusing, akan tetapi jika benar PSSI terkena sangksi dari FIFA ah tentu ini menjadi bencana besar bagi Republik ini dan persepakbolaan Indonesia. saya suka permainan bola, saya tidak fanatik kepada persiba, asal main bagus saya dukung, kalau tak bagus pasti ku pisuhi.

Manahan ya stadion yang cukup besar daya tampungnya, sejak pagi tiket boks dibuka untuk dua laga final itu. Dari pagi, makanya tak heran jika semua tiket berada di tangan Calo, tidak hanya lembar demi lembar di tangan mereka tapi ada pula yang megang satu gepok tiket. tak usah heran, solo memang begitu. tiket seharga 15 ribu di jual paling murah 17.500, ada juga yang jual 20 ribu. tiket VIP A2; 25 ribu di jual 35 ribu sementara tiket  VIP A1 seharaga 40 ribu di jual 60 ribu. Ini Solo bung, dan kita bertamu jadi tidak usah heran. Untunglah sudah ada tiket yang di pesan seorang kawan di stadion sultan agung, seharga 15 ribu plus seribu ongkos administrasi.

Pada minggu semifinalnya dengan terpaksa saya beli tiket seharga 60 ribu dari calo, karena tentu sudah sangat mepet bentar lagi mulai jam 15.05 menit saya sampai di Manahan dengan hujan yang tidak hanya gerimis.Makloem naik bis jadi ya tidak bisa semau sendiri.  ya sudah lah tak apa demi dua pertandingan tentu tidak mahal. tidak kupikir lama langsung kusamber dan masuk ke stadion, ah untunglah dapat tempat yang enak dan dekat dengan pintu masuk pemain. cukup senang dan tenang nonton duduk dan banyak yang disawang, walau sedikit kedinginan dan tak ada yang jual makan besar. hanya ada seorang penjual sate 4 tusuk yang minta harga 8000 rupiah untuk tiap bungkusnya. husyah mahal amir.

sobekan tiket kemenangan, sayang sobekan tiket di persiba saya tidak pernah mendapatkannya karena petugas pintu masuk selalu meminta semua dan menyobek semuanya.