Kopi-Sore-Kamu

Aku sengaja menyiapkan telinga sore itu, mendengarmu bercerita soal indahnya panorama, masa dimana pengalaman mata yag engkau dapatkan kau ubah menjadi kata demi kata, kalimat demi kalimat mengantarkan waktu menjemput malam. Tak ada yg berubah dari cara kamu bercerita mengawalai dari mata mu memandang, membayang dan memghayalkan semua kejadiaan, membaui dengan merasai kulitmu bertemu aroma panorama itu. Kau bungkus cerita itu bersama secangkir kopi sore itu. Aku termangu di antara ceritamu, terbuai dan ya ku hanya menyiapkan telinga mendengar dan kamu tak minta pendapatku soal apa yang matamu alami.

Seperti juga waktu itu, kau, sepotong cerita dan secangkir kopi yang saling membahu menemani kerinduan akan sebuah kata keniscayaan.

Semua bisa terjadi antara secangkir kopi, cerita dan kamu diantaranya.


Powered by Telkomsel BlackBerry®